Informasi Singkat Mengenai Imunisasi
Apakah Imunisasi itu?
Imunisasi adalah suatu tindakan untuk memberikan perlindungan (kekebalan) di dalam tubuh bayi dan anak.
Apakah tujuan dan gunanya?
Tujuan dan guna imunisasi adalah untuk melindungi dan mencegah terhadap penyakit-penyakit menular yang sangat berbahaya bagi bayi dan anak.
jenis imunisasi bayi dalam program
1. BCG
2. campak
3. polio
4. Tetanus
6. DPT Hb
7. Penyakit radang hati (Hepatitis B) dan DT
Siapa saja yang perlu mendapat imunisasi ?
1. Semua orang terutama bayi dan anak sejak lahir memerlukan imunisasi untuk melindungi tubuhnya dari penyakit-penyakit berbahaya
2. Semua orang yang kontak (berhubungan) dengan penderita penyakit menular tersebut diatas
Tuhan menciptakan setiap makhluk hidup dengan kemampuan untuk mempertahankan diri terhadap ancaman dari luar dirinya. Salah satu ancaman terhadap manusia adalah penyakit, terutama penyakit infeksi yang dibawa oleh berbagai macam mikroba seperti virus, bakteri, parasit, jamur. Tubuh mempunyai cara dan alat untuk mengatasi penyakit sampai batas tertentu. Beberapa jenis penyakit seperti pilek, batuk, dan cacar air dapat sembuh sendiri tanpa pengobatan. Dalam hal ini dikatakan bahwa sistem pertahanan tubuh (sistem imun) orang tersebut cukup baik untuk mengatasi dan mengalahkan kuman-kuman penyakit itu. Tetapi bila kuman penyakit itu ganas, sistem pertahanan tubuh (terutama pada anak-anak atau pada orang dewasa dengan daya tahan tubuh yang lemah) tidak mampu mencegah kuman itu berkembang biak, sehingga dapat mengakibatkan penyakit berat yang membawa kepada cacat atau kematian.
Apakah yang dimaksudkan dengan sistem imun? Kata imun berasal dari bahasa Latin ‘immunitas’ yang berarti pembebasan (kekebalan) yang diberikan kepada para senator Romawi selama masa jabatan mereka terhadap kewajiban sebagai warganegara biasa dan terhadap dakwaan. Dalam sejarah, istilah ini kemudian berkembang sehingga pengertiannya berubah menjadi perlindungan terhadap penyakit, dan lebih spesifik lagi, terhadap penyakit menular. Sistem imun adalah suatu sistem dalam tubuh yang terdiri dari sel-sel serta produk zat-zat yang dihasilkannya, yang bekerja sama secara kolektif dan terkoordinir untuk melawan benda asing seperti kuman-kuman penyakit atau racunnya, yang masuk ke dalam tubuh.
Kuman disebut antigen. Pada saat pertama kali antigen masuk ke dalam tubuh, maka sebagai reaksinya tubuh akan membuat zat anti yang disebut dengan antibodi. Pada umumnya, reaksi pertama tubuh untuk membentuk antibodi tidak terlalu kuat, karena tubuh belum mempunyai "pengalaman." Tetapi pada reaksi yang ke-2, ke-3 dan seterusnya, tubuh sudah mempunyai memori untuk mengenali antigen tersebut sehingga pembentukan antibodi terjadi dalam waktu yang lebih cepat dan dalam jumlah yang lebih banyak. Itulah sebabnya, pada beberapa jenis penyakit yang dianggap berbahaya, dilakukan tindakan imunisasi atau vaksinasi. Hal ini dimaksudkan sebagai tindakan pencegahan agar tubuh tidak terjangkit penyakit tersebut, atau seandainya terkena pun, tidak akan menimbulkan akibat yang fatal.
Imunisasi ada dua macam, yaitu imunisasi aktif dan pasif. Imunisasi aktif adalah pemberian kuman atau racun kuman yang sudah dilemahkan atau dimatikan dengan tujuan untuk merangsang tubuh memproduksi antibodi sendiri. Contohnya adalah imunisasi polio atau campak. Sedangkan imunisasi pasif adalah penyuntikan sejumlah antibodi, sehingga kadar antibodi dalam tubuh meningkat. Contohnya adalah penyuntikan ATS (Anti Tetanus Serum) pada orang yang mengalami luka kecelakaan. Contoh lain adalah yang terdapat pada bayi yang baru lahir dimana bayi tersebut menerima berbagai jenis antibodi dari ibunya melalui darah placenta selama masa kandungan, misalnya antibodi terhadap campak.
Imunisasi Hepatitis B
Apakah Hepatitis B itu?
Hepatitis B itu adalah suatu penyakit infeksi yang dapat merusak hati. Penyebabnya adalah virus Hepatitis B. Penyakit ini dapat berlangsung lama dan menjadi berat. Dari beberapa jenis penyakit hati akibat virus, yang paling berbahaya adalah Hepatitis B.
Bagaimana cara penularan penyakit ini?
Ada beberapa cara penularan penyakit Hepatitis B. Pencemaran kulit orang sehat oleh darah seorang penderita, mudah menularkan penyakit virus. Faktor lain adalah pemasang tatto, menindik telinga, pengobatan secara tusuk jarum, penyalahgunaan obat dan transfusi darah.
Penularan dapat pula terjadi melalui hubungan seksual, air liur, keringat, mani dan melalui serangga-serangga penghisap darah, misalnya nyamuk. Juga bisa terjadi bila kulit luka, tersentuh benda-benda yang mengandung virus, misalnya sikat gigi, barang mainan, botol bayi, alat cukur, gelas minum, sarung tangan karet, handuk, alat-alat rumah sakit, dan lain sebagainya.
Banyakkah orang yang terkena Hepatitis B ?
Di dunia ini diperkirakan terdapat 250 juta orang telah menjadi carrier Hepatitis B. Dari jumlah itu, sekitar 200 juta orang terdapat di beberapa negara Asia. Di negara-negara Asia Tenggara diperkirakan bahwa 10-25% dari penduduknya sudah menjadi carrier Hepatitis B.
Jumlah yang pernah terkena infeksi jauh lebih tinggi lagi. Di Indonesia diperkirakan jumlah carrier Hepatitis B sekitar 10% dari jumlah penduduk.
Apakah Hepatitis B dapat diobati?
Obat-obatan yang ada sampai sekarang hanya untuk perawatan pendukung dan lebih dimaksudkan mencegah komplikasi yang mungkin timbul.
Sampai saat ini belum ada pengobatan yang mampu menyembuhkan Hepatitis B.
Apakah vaksin Hepatitis B itu cukup efektif?
Kini sudah ada vaksin Hepatitis B. Vaksin ini dapat mencegah Hepatitis B dan tentunya juga untuk mencegah kanker hati. Vaksin ini memberikan daya lindung yang sangat tinggi (paling kurang 96%) terhadap Hepatitis B, sebagaimana telah terbukti pada berbagai percobaan klinis dan jutaan pemakaiannya.
Bila jadwal vaksinasi telah dijalani selengkapnya maka daya lindungnya akan bertahan lebih kurang selama 5 tahun. Setelah itu dapat diberikan tambahan vaksinasi untuk memperpanjang daya lindungnya. Vaksin ini dapat diberikan dari umur 0-7 hari.
Alat-alat :
1. vaksin hepatitis
2. termos dan coolpack
3. kapas air hangat
4. buku catatan imunisasi
5. safety box
6. anapilaktyk syok
Cara kerja :
1. Catat nama bayi dan lihat imunisasi apa yang akan diberikan
2. Ambil vaksin dari termos
3. Buka kemasan dan jangan lupa dorong tutup nal sampai tertekan
4. Siap kan paha bayi yang akan di injeksi yaitu sepertiga pangkal paha luar
5. Seka dengan kapas air hangat mengarah keatas,kemudian keringkan dengan cara mengipas menggunakan tangan kiri serta tidak boleh dihembus karena dalam udara terdapat kuman.
6. Kemudian injeksikan dengan sudut 60-70
7. Dengan cara memegang bagian yang keras dari vaksin,bila jarum sudah masuk naik kan tangan kecairan vaksin dan tekan vaksin sampai semua masuk kedalam paha bayi (tepat sasaran) dan jangan lupa kapas air hangat sudah standbye ditempat injeksi sebelum spuit dicabut.
8. Spuit dibuang kedalam safety box tanpa direkumben.
9. Tunggu selama 15menit untuk mendeteksi manatau ada KIPI (kejadian ikutan post imunisasi).
Imunisasi Campak
Campak itu penyakit apa ?
Campak dengan nama lain tampek (Betawi), Gabagen (Jawa), Mazelan (Belanda), Measles (Latin) adalah suatu penyakit yang sangat berbahaya untuk bayi dan anak karena sering diserai dengan komplikasi bronkhopneumonia radang otak, diare yang banyak menyebabkan kematian pada bayi dan anak.
Apa bahayanya?
- Panas tinggi
- Radang mulut dan tenggorokan
- Diare
- Radang otak
- Gizi memburuk
- Radang paru-paru
Bagaimana cara penularan dan pencegahannya?
Secara kontak lansung dan melalui pernafasan penderita Pencegahannya dengan imunisasi campak pada waktu bayi berusia 9-14 bulan. Diulang dengan imunisasi MMR pada usia 15 bulan dan 12 tahun.dengan pemberian 1x,dari mulai pelarutan vaksin campak hanya bertahan selama 6 jam.
Alat-alat :
1. vaksin campak dan pelarut
2. termos dan coolpack
3. spuit 0,5 cc
4. kapas air hangat
5. buku catatan imunisasi
6. safety box
7. anapilaktyk syok
8. Spuit 5 cc
Cara kerja :
1. Catat nama bayi dan lihat imunisasi apa yang akan diberikan
2. Ambil vaksin dari termos
3. Gunakan spuit 5 cc isi dengan pelarut (aquades) sebanyak 5cc kemudian masukan vaksin campak dan oplos sampai vaksin larut.lalu isi spuit 0,5cc untuk diberikan kepada bayi.
4. Siap kan lengan kiri bayi yaitu tiga jari dibawah tulang akroniom.
5. Seka dengan kapas air hangat mengarah keatas,kemudian keringkan dengan cara mengipas menggunakan tangan kiri serta tidak boleh dihembus karena dalam udara terdapat kuman.
6. Kemudian injeksikan dengan sudut 60-70 kedalaman IM.
7. Masuk kan vaksin sampai habis dan jangan lupa kapas air hangat sudah standbye ditempat injeksi sebelum spuit dicabut.
8. Spuit dibuang kedalam safety box tanpa direkumben.
9. Tunggu selama 15menit untuk mendeteksi manatau ada KIPI (kejadian ikutan post imunisasi).
Imunisasi Polio
Penyakit apa polio itu?
Polio atau poliomielitis adalah penyakit radang yang menyerang saraf dan dapat menyebabkan lumpuh kedua kaki. Walaupun dapat sembuh tetapi akan pincang seumur hidup.
Apa bahayanya?
Otot-otot lumpuh dan tetap kecil
Bagaimana cara penularannya?
Secara langsung ialah melalui percikan ludah penderita atau makanan dan minuman yang dicemari. Pencegahannya ialah dengan menelan vaksin polio 2 tetes setiap kali sesuai dengan jadwal imunisasi.
Imunisasi DPT
Apakah arti DPT ?
DPT - Difteri Pertusis Tetanus
Difteri : Radang tenggorokan yang sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kematian anak hanya dalam beberapa hari saja
Pertusis : Penyakit radang pernafasan (paru) yang disebut juga batuk rejan atau batuk 100 hari, karena lama sakitnya dapat mencapai 3 bulan lebih atau 100 hari. Gejala penyakit ini sangat khas, batuk yang bertahap, panjang dan lama disertai bunyi ‘whop’ dan diakhiri dengan muntah, mata dapat bengkak atau penderita dapat meninggal karena kesulitan bernafas.
Tetanus : Penyakit kejang otot seluruh tubuh dengan mulut terkancing tidak bisa dibuka.
Dapatkah imunisasi DPT diberikan sekaligus dan apakah tidak berbahaya?
DPT dapat diberikan bahkan dapat pula diberikan bersama dengan imunisasi Poliomielitis (penyakit lumpuh), imunisasi Hepatitis virus B (HVB) atau imunisasi Hemophillus influenza B (HiB). Efek samping suntikan DPT dan pemberian Polio melalui mulut tidak berbahaya. Bayi dan anak mungkin akan pegal-pegal, sedikit demam dan rewel selama 1-2 hari, dan dapat diberikan obat penurun panas.
Bagaimana penularan Difteri Pertusis dan Tetanus?
Cara penularan Difteri dan Pertusis adalah :
~ melalui percikan-percikan ludah penderita waktu batuk dan bersin
~ melalui saputangan, handuk, dan alat-alat makan yang dicemari kuman-kuman penyakit tersebut
Cara penularan Tetanus penularannya melalui tali pusat karena pertolongan persalinan yang tidak bersih/steril, melalui luka kotor, luka congek telinga.
Apa bahayanya?
Difteri : menimbulkan kerusakan jantung, tenggorokan tersumbat
Pertusis : Batuk panjang berminggu-minggu, radang otak, radang paru-paru, gizi memburuk
Tetanus : Mulut terkancing, kaku, kejang , radang paru-paru
Dapatkan DPT diberikan kepada semua bayi dan anak ?
Dapat, hanya untuk anak yang pernah mengalami kejang, demam atau yang pernah menderita kejang misalnya epilepsi/ayan sebaiknya diberikan DT saja, agar tidak panas dan timbul kejang. Untuk ulangan pada usia 5 tahun-masuk SD dan 10 tahun - keluar SD, cukup diberikan DT saja. Sedangkan vaksin tetanus bisa diteruskan sampai dewasa.
Diberikan 3x pemberian,dengan interval 1 bulan,dengan mulai usia dari 2-14 bln,dan jumlahnya 0,5 ml dan kedalaman IM
DPT Hb 1 : paha kiri
DPT Hb 2 : paha kanan
DPT Hb 3 : paha kiri
Alat-alat :
1. vaksin DPT Hb
2. termos dan coolpack
3. spuit 0,5 cc
4. kapas air hangat
5. buku catatan imunisasi
6. safety box
7. anapilaktyk syok
Cara kerja :
10. Catat nama bayi dan lihat imunisasi apa yang akan diberikan
11. Ambil vaksin dari termos
12. Gunakan spuit 0,5 cc isi dengan vaksin yang sudah diputar2 searah jarum jam
13. Siap kan paha bayi yang akan di injeksi yaitu sepertiga pangkal paha luar
14. Seka dengan kapas air hangat mengarah keatas,kemudian keringkan dengan cara mengipas menggunakan tangan kiri serta tidak boleh dihembus karena dalam udara terdapat kuman.
15. Kemudian injeksikan dengan sudut 60-70
16. Masuk kan vaksin sampai habis dan jangan lupa kapas air hangat sudah standbye ditempat injeksi sebelum spuit dicabut.
17. Spuit dibuang kedalam safety box tanpa direkumben.
18. Beri puyer sebanyak 4bungkus (diminum 2jan setelah imunisasi)
19. Tunggu selama 15menit untuk mendeteksi manatau ada KIPI (kejadian ikutan post imunisasi).
20. Biasanya bayi setelah imunisasi DPT akan mengalami demam ringan.
Imunisasi BCG untuk mencegah TBC
TUBERKOLOSIS (TBC)
Apakah penyakit TBC itu ?
TBC biasanya disebut penyakit paru-paru. Penyakit ini sangat menular. Penularannya melalui pernafasan, percikan ludah waktu batuk, bersin atau bercakap-cakap dan melalui udara yang mengandung kuman TBC.
Apa bahayanya?
Bahayanya adalah
- Kerusakan paru-paru
- Kerusakan tulang
- Cacat mental & kelumpuhan karena kerusakan otak
Bagaimana cara pencegahannya?
Dengan imunisasi BCG, caranya dengan suntikan di daerah lengan bagian atas (intrakutan)
Kapan pemberiannya?
Sedini munkin atau secepatnya sesuai dengan jadwal pada topik sebelumnya
Bagaimana tahu bahwa bayi dan anak menderita TBC atau bukan ?
Dapat diketahui dengan Tes Tuberkulin (Tes Mantoux atau PPD). Tes ini biasanya dikerjakan pada bayi dan anak yang dicurigai menderita TBC atau akan di BCG tetapi umumnya terlambat, tidak sesuai dengan jadwal
Kapan BCG perlu diulang ?
Pada waktu anak umur :
- 5 tahun atau mau masuk SD
- 10 tahun atau anak tamat SD dan
- Bila tes tuberkulin negatif (tidak ada kekebalan terhadap TBC)
• Vaksin BCG ini digunakan untuk 40 orang apabila telah diberi pelarut hanya dapat bertahan dalam waktu 3 jam
Alat-alat :
1. vaksin BCG
2. termos dan coolpack
3. spuit 0,05 cc
4. kapas air hangat
5. buku catatan imunisasi
6. safety box
7. anapilaktyk syok
8.spuit 5 cc
9. Gergaji ampul
10. Pelarut (aquades)
Cara kerja :
1. Catat nama bayi dan lihat imunisasi apa yang akan diberikan
2. Ambil vaksin dari termos ampul dibuka dengan cara digergaji kemudian bungkus dengan plastik agar vaksin tidak diterbangkan angin
3. Gunakan spuit 5 cc isi dengan aquades masukkan kedalam vaksin BCG lalu diputar2 searah jarum jam
4. Siapkan lengan bayi yang akan di injeksidengan kedalaman IC (IntraCutan) yaitu lengan kanan bagian atas. Spuit 0.05 cc diisi dengan vaksin BCG
5. Lengan bayi diseka dengan kapas air hangat mengarah keatas,kemudian keringkan dengan cara mengipas menggunakan tangan kiri serta tidak boleh dihembus karena dalam udara terdapat kuman.
6. Kemudian injeksikan dengan sudut 150-20o dengan cara seperti mengambil duri
7. Masuk kan vaksin sampai habis dan jangan lupa kapas air hangat tanpa ditekan sudah standbye ditempat injeksi sebelum spuit dicabut.
8. Spuit dibuang kedalam safety box tanpa direkumben.
9. Tunggu selama 15 menit untuk mendeteksi ada tidaknya KIPI (kejadian ikutan post imunisasi).
Jadwal Imunisasi
JADWAL IMUNISASI 2006
REKOMENDASI IKATAN DOKTER ANAK (IDAI) PERIODE 2006
JENIS
VAKSIN UMUR PEMBERIAN VAKSINASI
BULAN TAHUN
LHR 1 2 3 4 5 6 9 12 15 18 2 3 5 6 10 12
PROGRAM PENGEMBANGAN IMUNISASI (PPI - diwajibkan)
BCG
HEPATITIS B 1 2 3
POLIO 0 1 2 3 4 5
DTP 1 2 3 4 5 6
CAMPAK 1 2
PROGRAM IMUNISASI NON-PPI (dianjurkan)
Hib 1 2 3 4
PNEUMOKOKUS (PVC) 1 2 3 4
INFLUENZA DIBERIKAN SETAHUN SEKALI
MMR 1 2
TIFOID ULANGAN TIAP 3 TAHUN
HEPATITIS A 2x INTERVAL 6 - 12 BLN
VARISELA
Keterangan Jadwal Imunisasi Periode 2006
Vaksin Keterangan
Hepatitis B HB diberikan dalam waktu 12 jam setelah lahir, dilanjutkan pada umur 1 dan 3 - 6 bulan. Interval dosis minimal 4 minggu.
Polio Polio-0 diberikan pada saat kunjungan pertama. Untuk bayi yang lahir di RB/RS OPV diberikan pada saat bayi dipulangkan (untuk menghindari transmisi virus vaksin kepada bayi lain).
BCG Diberikan sejak lahir. Apabila umur > 3 bulan harus dilakukan uji tuberkulin terlebih dulu, BCG diberikan apabila uji tuberkulin negatif.
DTP Diberikan pada umur ³ 6 minggu, DTwP atau secara kombinasi dengan Hep B atau Hib. Ulangan DTP umur 18 bulan dan 5 tahun. Umur 12 tahun mendapat TT pada program BIAS SD kelas VI.
Hib Diberikan mulai umur 2 bulan dengan interval 2 bulan. Diberikan terpisah atau kombinasi.
Vaksin Keterangan
Campak Campak-1 umur 9 bulan, campak-2 diberikan pada program BIAS pada SD kelas 1, umur 6 tahun.
MMR MMR dapat diberikan pada umur 12 bulan, apabila belum mendapat campak 9 bulan. Umur 6 tahun diberikan untuk ulangan MMR maupun catch-up Immunization.
Pneumokokus (PVC) Pada anak yang belum mendapatkan PCV pada umur ³ 1 tahun PCV diberikan dua kali dengan interval 2 bulan. Pada umur 2 -5 tahun diberikan satu kali.
Influenza Umur £ 8 tahun yang mendapat vaksin influenza trivalen (TIV) pertama kalinya harus mendapat 2 dosis dengan interval minimal 4 minggu.
Hepatitis A Hepatitis A diberikan pada umur ³ 2 tahun, dua kali dengan interval 6 - 12 bulan.
Tifoid Tifoid polisakarida injeksi diberikan pada umur ³ 2 tahun, diulang setiap 3 tahun.
TETANUS TOXOID
Vaksin tetanus diimunisasikan untuk mencegah penyakit tetanus yang disebabkan oleh infeksi. Pada wanita harus mendapatkan 5 kali imunisasi TT, dan apabila wanita tersebut hamil, selama hamilnya akan mendapatkan 1 kali imunisasi TT tetapi, bila tidak mencapai 5 kali imunisasi maka selama hamilnya harus mendapat 2 kali imunisasi TT dengan interval 1 bulan. Berikut adalah perolehan imunisasi TT yang didapat sejak lahir
Dari DPT1 ke DPT3 didapat sejak bayi mulai dari umur 2 bulan dengan interval 1 bulan tetapi pada DPT3 vaksin Tetanus tidak dihitung karena T3 baru dihitung setelah 6 bulan dari T2 sedangkan dari mulai DT hingga T5 diperoleh sejak duduk dibangku SD kelas 1 dengan interval 1 tahun. Bila seseorang telah memperoleh 5 kali vaksin Tetanus maka tubuh terbebas dari Tetanus selama 25 tahun.
Fungsi Tetanus
1. TT1 untuk mengembangkan kekebalan.
2. TT2 untuk menyempurnakan kekebalan.
3. TT3 untuk menguatkan kekebalan.
4. TT4 untuk lebih memperkuat kekebalan.
5. TT5 untuk mendapatkan kekebalan penuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar