Selasa, 20 September 2011

ASKEB V BBLR

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang
Dalam beberapa dasawarsa ini perhatian terhadap janin yang menalami gangguan pertumbuhan dalam kandungan sangat meningkat. Hal ini masih disebabkan tingginya angka kematian perinatal dan neonatal karena masih banyak bayi yang dilahirkan dengan berat badan lahir yang rendah. Kalaupun bayi menjadi dewasa ia akan mengalami gangguan pertumbuhan baik fisik maupun mental.(Mochtar Rustam, 1998, 448)
Di negara maju angka kejadian kelahiran bayi prematur ialah sekitar 6 - 7%. Di negara berkembang angka kematian ini lebih kurang 3 kali lipat. Di Indonesia keadian bayi prematur belum dapat dikemukakan disini, tetapi angka kematian di RSCU jakarta sekitar antara 22-24% dari semua bayi yang dilahirkan pada 1 tahun.(IKA 3, 1997, 1052)
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Dengan memberikan asuhan kebidanan pada bayi berat badan lahir rendah diharapkan dapat meminimalkan komplikasi pada bayi.
1.2.2 Tujuan Khusus
Diharapkan mahasiswa dapat:
1. Mahasiswa mampu melaksanakan pengkajian data pada bayi BBLR
2. Mahasiswa mampu melalakukan analisa data untuk menentukan diagnosa pada bayi BBLR
3. Mahasiswa mampu mengidentifikasi diagnosa potensial pada bayi BBLR
4. Mahasiswa mampu mengidentifikasi kebutuhan segera pada bayi BBLR
5. Mahasiswa mampu menyusun rencana askeb berdasarkan diagnosa pada bayi BBLR
6. Mahasiswa mampu melaksanakan askeb sesuai rencana yang dibuat pada bayi BBLR
7. Mahasiswa mampu mengevaluasi hasil askeb yang telah dilaksanakan pada bayi BBLR
1.3 Ruang Lingkup
Asuhan kebidanan ini di laksanakan sesuai dengan program dan pendidikan tempat praktek yang ditujukan oleh BPS Enny Juniati Amd.keb Sutorejo Timur Surabaya.
1.4 Metode Penulisan
a. Study pustaka dengan mempelajari ilmu kebidanan fisiologis dan patologi serta manajemen asuhan kebidanan.
b. Study kasus data yang ada pada klien subyektif maupun obyektif.
c. Perencanaan masalah dengan menggunakan manajemen 7 langkah.
1.5 Sistematika Penulisan
1. halaman judul
2. lembar pengesahan
3. kata pengantar
4. daftar isi
5. BAB I : 1.1 Pendahuluan
1.2 Tujuan
1.3 ruang lingkup
1.4 Metode penulisan
1.5 sistematika penulisan
6. BAB II : Landasan teori
7. BAB III : Tinjauan kasus
8. BAB IV : Penutup
9. Daftar Pustaka



BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Konsep BBLR (bayi prematur)
2.1.1 Pengertian BBLR
 WHO (1961) mengganti istilah bayi prematur dengan bayi berat badan lahir rendah (BBLR), karena disadari tidak semua bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gr pada waktu lahir bukan bayi prematur (Mochtar Rustam 1998, 448)
 BBLR adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya saat lahir kurang dari 2500 gr (sampai dengan 2499 gr).(Sarwono 2002, 367)

2.1.2 Etiologi
Faktor –fakor yang dapat menyebabkan terjadinya persalinan preterm (prematur) atau berat badan lahir rendah adalah:
1. Faktor ibu
• Gizi saat hamil yang kurang
• Umur kurang dari 20 tahun atau diatas 35 tahun
• Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat
• Penyakit menahun ibu: Hipertensi, jantung
• Faktor pekerja yang terlalu berat
2. Faktor kehamilan
• Hamil dengan hidramnion
• Hamil ganda
• Pendarahan antepartun
• Komplikasi: hamil: pre-eklamsia / eklamsia, KPD
3. Faktor janin
• Cacat bawaan
• Infeksi dalam rahim
4.Faktor yang masih belum diketahui.(Manuaba 186, 1998, 326)
2.1.3 Diagnosis dan gejala klinik
1.Sebelum bayi lahir
a. Pada anamnesa sering dijumpai adanya riwayat abortus, portus prematurus dan lahir mati
b. Pembesaran uterus tidak sesuai tuannya kehamilan
c. Pergerakan janin yang pertama terjadi lebih lambat, gerakan janin lebih lamat walaupun kehamilannyasudah agak lanjut
d. Sering dijumpai dengan kehamilan augohidramnion, hidramnion, hieremsis grandarum
2.Setelah bayi lahir
a. Bayi dengan retardsi pertumbuhan intrauterin
b. Bayi prematur yang lahir sebelum kehamilan 37 minggu
c. Bayi prematur kurang sempurna pertumbuhan alat-alat tubuhnya.(Mochtar Rustam 1998, 450)

2.1.4 Gambaran bayi preterm
Sebagai gambaran umum dapat dikemukakan bahwa bayi berat badan lahir rendah mempunyai karakterisik:
• Berat kurang dari 2500 gr
• Panjang kurang dari 45 cm
• Lingkar dada kurang dari 30 cm
• Lingkar kepala kurang dari 33 cm
• Umur kehamilan kurang dari 37 mgg
• Kepala relatif lebih besar
• Kulit: tipis transparan, rambut lanuga banyak, lemak kulit kurang
• Otot hipotonik – lemah
• Pernapasan tidak teratur dapat terjadi apnea (gagal nafas
• Ekstrimitas : paha abduksi, sendi lutut / kaki fleksi-lurus
• Kepala tidak mempu tegak
• Pernapasan sekitar45-50 kali permenit.(Manuaba 186, 1998, 328)


2.1.5 Penilaian bayi baru lahir
Penilaian bayi baru lahir dilakukan dengan menggunakan sistem nilai Apgar:
Gejala 0 1 2
Denyut jantung bayi Tidak ada <100 >100
Pernapasan Tidak ada Lemah, menangis lemah Kuat, menangis kuat
Otot Lemah Reflek lemah Gerak aktif, reflek baik
Reaksi terhadap rangsangan Tidak ada Meninggal Menangis
Warni kulit Biru / pucat Badan merah / ekstremitas tinggi Seluruhnya merah

• Asfiks : berat : 0 sampai 3
• Asfiks : sedang : 4 sampai 6
• Vigerous baby : : 7 sampai 10.(Manuaba 186, 1998, 197)

2.1.6 Penanganan
• Mempertahankan suhu dengan ketat
BBLR mudah mengalami hipotermi, oleh karena itu bayi prematur harus dirawat di inkubator.
• Mencegah infeksi dengan ketat
BBLR sangat rentan infeksi
• Makanan bayi prematur
Asi merupakan makanan yang paling utama, sehingga Asi-lah yang paling dahulu diberikan dengan sendok secara perlahan-lahan atau dengan cara memasang conde lambung. Permulaan cairan yang diberikan sekitar 50 – 60 cc / kg BB / hari.(Manuaba 186 1998, 329 dan Sarwono 2002, 377)

2.2 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan
Asuhan kebidanan adalah aktivitas atau intervensi yang dilaksanakan oleh bidan kepada klien yang mempunyai kebutuhan / permasalahan khususnya dalam bidang persalinan.

2.2.1 Mengumpulkan data yang dibutuhkan
2.2.1.1 Data subyektif
1. Identitas : biodata bayi, biodata ibu, biodata ayah
2. Keluhan utama
Bayi lahir prematur / cukup bulan ya atau tidak
3. Riwayat antenatal
HPHT, TP, ANC
4. Riwayat persalinan
5. Riwayat psikososial dan spiritual

Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum, suhu, pernapasan, detak jantung, BB sekarang
2. Pemeriksaan fisik
Kepala, ubun-ubun, muka, mata, telinga, mulut, hidung, leher, dada, tali pusat, punggung, ekstremitas, genetalia, anus.
3. Reflek
Moro, rooting, graph / plantar, sucking, tonic Neck
4. Antropometri
Lingkar kepala, lingkar dada, lingkar lengan atas
5. Eliminasi
Miksi, meconiun
6. Pemeriksaan penunjang



Menginterprestasikan data untuk mengidentifikasi diagnosa / masalah.
Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnosa atau masalah berdasarkan interprestasi yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan.
Mengidentifikasi diagnosa / masalah potensial
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah potensial atau diagnosa potensial. Berdasarkan diagnosa / masalah yang sudah diidentifikasi langkah ini membutuhkan antisipasi. Bila memungkinkan dilakukan pencegahan.
2.2.4 Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera.
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien.
2.2.5 Menyusun Rencana Asuhan yang menyeluruh
Dalam rangka ini direncanakan asuhan yang menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan manajemen terhadap masalah atau diagnosa yang telah diidentifikasi dan diantisipasi.
2.2.6 Implementasi
Pada langkah ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada langkah ke-5 dilaksanakan secara efisien dan aman
2.2.7 Evaluasi
Keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan di dalam diagnosa dan masalah.





BAB III
TINJAUAN KASUS

I. Pengumpulan Data
A. Data subyektif
1. Biodata
Tanggal :28 – 12 - 2007 Jam : 20.00 WIB
Nama bayi : Bayi Ny.R
Umur : 2 jam
Tanggal lahir : 28-12-2007
Jam lahir : 18.00 wib
Jenis kelamin : laki-laki

Nama ibu : Ny.R Nama Ayah : Tn. J
Umur : 22 tahun Umur : 24 tahun
Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : Kejawan putih Alamat : Kejawan Putih
Tambak Surabaya Tambak Surabaya

2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan bayi lahir prematur jam 18.00 WIB
3. Riwayat Antenatal
 Menstruasi
­ Menarch : 12 tahun
­ HPHT : 20 MEI 2007
­ TP : 27 FEBRUARI 2008
 Ibu mengatakan memerisakan kehamilannya hanya 1x.


4. Riwayat persalinan
Ibu mengatakan melahirkan tanggal 28 Desember 2007 jam 18.00 wib, perempuan, spontan B segera menangis A5 8-9, BB : 1300 gr, PB : 42 cm, ditolong bidan di BPS Eny Juniati Amd.keb Sutorejo Timur Surabaya.

5. Riwayat Psikososial dan spiritual
­ Ibu mengatakan sangat senang dengan kehamilannya ini
­ Ibu mengatakan keluarga dan suami sangat senang dengan kehamilan ini.

B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
o Keadaan umum : cukup
o Suhu : 37 0C
o Pernafasan : 45 x / menit
o Detak jantung : 120 x / menit
o BB sekarang : 1300 gr
2. Pemeriksaan fisik
o Kepala : Tidak ada caput succedameum, tidak ada chepal hematom
o Ubun-ubun : fontanela mayor dan minor belum menutup
o Muka : kemerah-merahan
o Mata : simetris
o Telinga : simetris, tidak ada sekret
o Mulut : tidak ada labio skizis
o Hidung : ada pernapasan cuping hidung
o Leher : tidak ada pembengkakan kelenjar tyroid
o Dada : ada retraksi
o Tali pusat : tidak ada perdarahan, tali pusat masih basah
o Punggung : Simetris,tidak ada spina bifida
o Ekstremetas : simetris, tidak ada polidaktily dan sindaktily
o Genetalia : labia mayor dan minor tertutup
o Anus : tidak ada atresia ani
3. Reflek
o Reflek moro : +
o Reflek rooting : -
o Reflek graph : +
o Reflek sucking : -
o Reflek tonic nekc : +
4. Antropometri
o Lingkar kepala : 27 cm
o Lingkar dada : 27 cm
o Lingkar lengan atas : 7 cm
5. Eliminasi
o Miksi : sudah sebanyak 1 x konsistensi cair berwarna jernih
o Meconium : sudah sebanyak 1 x konsistensi lunak berwarna hitam
6. Pemeriksaan penunjang
Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang

II. Assesment / Diagnosa
Dx : By. Ny “R” dengan BBLR umur 2 jam
Ds : Ibu mengatakan bayi lahir prematur jam 18.00 wib
Do :
o Keadaan umum : cukup
o Suhu : 37 0C
o Pernafasan : 45 x / menit
o Detak jantung : 120 x / menit
o BB sekarang : 1300 gr
o Rooting Reflek : (-)
o Sucking Reflek : (-)

III. Mengidentifikasi Masalah Potensial
Potensial terjadinya hipotermi dan asfiksia


IV. Identifikasi Kebutuhan Segera
o Observasi Ku bayi dan rawat bayi dalm inkubator
o Berikan oksigen
o Berikan asi atau susu tambahan dengan menggunakan sonde
o Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian PASI / ASI 50-60 cc / kg BB / hari atau 80 cc / kg BB (2 jam sekali)
V. Intervensi
VI. Tanggal :29-12-2007 Jam:20.00 WIB
o Tujuan
Setelah dilakukan asuhan kebidanan 1x24 jam diharapkan tidak terjadi komplikasi dan infeksi
o Kriteria
­ Suhu : 370C
­ Pernafasan : 35 x / menit dan teratur
­ BB >2500 gr
­ Reflek rooting (-)
­ Reflek sucking (-)
­ KU baik
o Planning
­ Jelaskan hasil pemeriksaan pada ibu
R : agar ibu mengetahui pertimbangan bayinya dan merasa tenang
­ Beritahu tanda bahaya BBL
R : agar ibu lebih waspada
­ Observasi intake dan Output bayi
R : deteksi dini adanya kelainan
­ Observasi TTV
R : deteksi dini adanya komplikasi
­ Rawat bayi dalam inkubator
R : agar bayi memperoleh keadaan yang hangat sehingga terhindar dari hipotermi
­ Berikan oksigen menggunakan kanul nasal
R : diharapakan bayi dapat bernafas dengan normal dan terhindar dari asfiksia
­ Berikan pasi melalui sonde sebanyak 80 cc / kg BB / 2 jam
R : diharapkan bayi tidak dehidrasi
­ Rujuk bayi ke rumah sakit
R : diharapkan bayi mendapatkan penanganan lebih khusus

VII. Implementasi
VIII. Tanggal :28-12-2007 Jam :20.15 WIB
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu
KU bayi : cukup
TTV : S : 37 C
RR: 45 x / menit
Detak jantung : 120 x / menit
2. Memberitahu bahaya BBL
o Tidak mau minum Asi
o Muntah terus menerus
o Mulut mencucu
o Kejang
o Tidak bisa BAB
3. Merawat bayi dalam inkubator
4. Memberikan oksigen menggunakan kanul nasal
5. Memberikan PASI menggunakan sonde sebanyak 80 cc / kg BB / 2 jam
6. Merujuk bayi ke rumah sakit

VII. Evaluasi
Tanggal : 06 – 11-2006 Jam : 20.30 WIB
S : -
O : Ku : baik
Suhu : 37
RR : 45 x / menit
A : By. Ny “W” dengan BBLR umur 11 jam
P : - Rawat bayi dalam inkubator
- Observasi intake, output dan perdarahan tali pusat
- Berikan PASI sesuai jadwal
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa asuhan bayi baru lahir hendakya langsung dilakukan pemeriksaan fisik yang meliputi kesehatan bayi, pernafasan, warna kulit dan tangisan bayi juga dilakukan pemeriksaan berat badan, panjang badan dan antropometri baru setelah bayi diketahui dalam keadaan abnormal atau bayi dengan berat badan lahir rendah bayi langsung ditempatkan pada inkubator tindakn ini dilakukan untuk mencegah supaya bayi tidak terjadi hipertermi sehingga suhu bayi stabil.

4.2 Saran
1. Bagi pasien
Untuk mencapai keberhasilan dalam asuhan kebidanan pada bayi dengan berat badan lahir rendah, maka di perlukan kerjasama yang baik dengan ibu untuk memecahkan masalah yang timbul.

2. Bagi petugas
Untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan dengan meningkatkan peran bidan dalam tugasnya sebagai pelaksana pelayanan asuhan kebidanan pada bayi dengan berat bdan lahir rendah.

3. Bagi pendidikan
Untuk mempertahankan penulis pada saat penulis agar tersusun sebuah tugas atau makalah yang baik dan benar.


DAFTAR PUSTAKA

Manuaba ,IBG. 1998. Ilmu Kebid anan,Penyakit kandungan,dan KB untuk pendidikan Bidan ,Jakarta ,EGC
Mochtar ,rustam.1998.Sinopsis Obstetri.Jakarta .EGC
Prawiroharjo, sarwono. 2002. Buku Acuan Nasional .Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Jakarta ,Balai Pustaka Sarwono Prawiroharjo